Performative and Constantive

Performative and Constantive are goin to be our topic for this time.
Austin definition
1. Performative
According to Austin's original account, Performative is an essential characteristic of performative sentences that they are neither true, nor false, that is, not truth-evaluable.
Performative utterances are not true or false, that is, not truth-evaluable; instead when something is wrong with them then they are "happy" or "unhappy". (2) The uttering of a performative is, or is part of, the doing of a certain kind of action (Austin later deals with them under the name illocutionary acts), the performance of which, again, would not normally be described as just "saying" or "describing" something (cf. Austin 1962, 5).
Classification of performative according to Austin
• explicit performatives; to utter an "explicit" performative sentence is to make explicit what act one is performing.
• Implicit performatives
• Primitive performatives
• Inexplicit performatives.

2. Constantive
In order to define performatives, Austin refers to those sentences which conform to the old prejudice in that they are used to describe or constate something, and which thus are true or false; and he calls such sentences "constatives".



Searle definition
1. Performative
in his article How Performatives Work John R. Searle argues that performatives are true/false just like constatives. Searle further claims that performatives are what he calls declarations; this is a technical notion of Searle's account: according to his conception, an utterance is a declaration, if "the successful performance of the speech act is sufficient to bring about the fit between words and world, to make the propositional content true." (Searle, 1989)
2. Constantive
Searle trying to break down Austin's distinction between the performative and the constative Searle is moving from the problematic referential notion of truth.

Analysis
This is our analysis about the performative and constantive. This data is taken from the Jawa Pos newspaper edition Wednesday 4 May 2011.
This is the sentence that taken from Mr. Pecut column
Revisi dua pasal, rombongan DPR study banding ke Jerman (constantive)
Makin jelas, yang perlu di revisi bukan pasalnya… (performative)
From this sentence we conclude that, this is a kind of the constantive and performative.
The first sentence is constantive, because the understanding of the reader of this utterance revisi dua pasal…totally clear and do not need the any question at all. The purpose of the context based on what the writer writes.
The second utterance is as the response of the first and it is performative, because:
 From this utterance, everyone or the reader will know that DPR should to be revised because their reputations are bad. Therefore, it called as performative.
 there is another context or phenomena related to the real meaning of this utterance.
that is the explanation about Performative and Constantive.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Makanan Obat Stress


Makanan Obat Stress sebenarnya berada di sekitar kita setiap hari. Banyaknya permasalahan yang dialami dalam hidup sering membuat orang merasa tertekan bahkan tak jarang pula menyebabkan stres. Tak hanya menyerang manusia dewasa bahkan juga para remaja. Namun, untuk meredamnya ada makanan yang bisa Anda konsumsi.

Seperti dikutip dari Times of India, berikut makanan penangkal stres yang perlu Anda tahu:

Jeruk
Studi menunjukkan bahwa ketika seorang merasa memiliki terlalu banyak tekanan, bisa dipastikan akibat kadar vitamin C yang diasupnya sangat rendah. Sehingga membuatnya lebih rentan terhadap penyakit. Konsumsi buah jeruk bisa membantu meredakan stres karena kandungan vitamin C dalam jeruk cukup tinggi. Selain tinggi kandungan Vitamin C, jeruk juga merupakan sumber asam folat yang sangat bagus untuk pertumbuhan fisik khususnya di masa remaja.


Bayam
Bayam adalah sumber makanan kaya zat besi, kalsium dan vitamin A. Kandungan zat besi dalam sayur bayam membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu mengembangkan fungsi kognitif selama masa kanak-kanak seperti membantu dalam pembentukan hemoglobin dan enzim penting. Kalsium, di sisi lain, membantu dalam pembentukan tulang yang kuat dan vitamin A bermanfaat dalam mengurangi ketegangan mata.

Air
Air membantu proses kerja pencernaan dan membantu menghindari kondisi yang berkaitan dengan stres ginjal dan sembelit. Ini membantu mengatur dan menjaga suhu tubuh. Air juga membantu beberapa fungsi lainnya dalam tubuh manusia yang berhubungan dengan energi dan kinerja. Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik harus menjadi prioritas kesehatan dan kebiasaan sehari-hari. Ketika kita stres, kita cenderung mengabaikan konsumsi air sehingga penyakit cenderung muncul. Untuk itu konsumsi air yang cukup, sesuai dengan aktivitas dan kebutuhan tubuh akan membantu Anda menangkal stres.

Susu
Idealnya, sekitar 600 miligram kalsium sehari adalah suatu keharusan bagi anak-anak sekolah. Kalsium penting untuk pembangunan fisik pada anak-anak, dan membantu membangun kekebalan tubuh. Untuk orang dewasa pun dibutuhkan konsumsi susu untuk meningkatkan jumlah kalsium dalam tubuh.

Protein
Telur, susu dan daging, merupakan protein yang dibutuhkan tubuh khususnya untuk meraka yang sedang dalam masa pertumbuhan. Suplai protein yang ideal bisa meningkatkan otot dan membantu meningkatkan fisik anak, membuatnya lebih aktif dan bugar.

Sereal

Jenis karbohidrat yang baik untuk dikonsumsi ada dalam sereal. Indeks glikemik rendah karbohidrat yang baik memungkinkan cadangan energi bertahan lama, sehingga dapat membantu anak Anda tetap energik sepanjang hari. (umi)
Demikianlah makanan yang bisa jadi obat stress yang sangat mudah kita dapatkan tentunya dalam kehidupan sehari-hari.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Manfaat Tomat


Manfaat tomat yang kita konsumsi sehari-hari ternyata sangat banyak. Tomat adalah salah satu jenis sayuran yang selalu tersedia di dapur. Selain berguna untuk penambah rasa asam dalam masakan, tomat juga bermanfaat sebagai kosmetik alami untuk kulit.

Masalah pori-pori besar pada kulit, jerawat dan juga masalah kulit kusam ternyata bisa diatasi dengan tomat. Untuk mempertahankan dan menjaga kesehatan kulit, dianjurkan untuk mengonsumsi banyak buah tomat dalam kondisi utuh.

Tomat mengandung lycopene yang merupakan antioksidan yang bisa berkerja sebagai tabir surya dari dalam.

Antioksidan dalam buah tomat bisa juga bermanfaat sebagai anti-penuaan yang bertugas membantu memerangi kerusakan sel dan membuat warna kulit lebih merona.

Untuk itu, disarankan untuk mengasup makanan mengandung lycopene seperti tomat, minimal 16 miligram per hari. Asupan tersebut bisa mengurangi jumlah radikal bebas dalam tubuh dan juga membantu untuk mempertahankan kelembaban kulit terutama bagi mereka yang sering beraktivitas dalam waktu lama dalam ruangan ber AC.

Anda tidak perlu mengeluarkan uang banyak dan susah payah merawat kecantikan di salon mahal. Jika Anda mengikuti langkah-langkah sederhana di bawah ini, kulit Anda akan senantiasa sehat dan awet muda.

Berikut tipsnya seperti dikutip dari Times of India:

Kecilkan pori-pori besar

Pori-pori besar bisa menjadi akses masuknya kotoran sehingga memicu terjadinya infeksi pori-pori. Ambil satu sendok makan jus tomat segar. Tambahkan 2-4 tetes air jeruk nipis segar. Gunakan bola kapas untuk menerapkan campuran ini pada wajah Anda. Pijat dalam gerakan melingkar. Biarkan selama sekitar 15 menit dan kemudian bilas dengan air dingin. Aplikasi teratur akan mengecilkan pori-pori lebih cepat.

Menyembuhkan jerawat

Keasaman buah tomat membantu mengurangi kotoran dan membersihkan jerawat Anda. Vitamin A dan vitamin C biasanya ditemukan dalam banyak obat jerawat dan tomat termasuk sayuran kaya akan vitamin A, vitamin C dan vitamin K.

Jika Anda memiliki jerawat ringan, potong tomat menjadi dua bagian dan oleskan pada wajah. Untuk jerawat parah masker tomat segar bisa digunakan. Buat bubur atau pasta tomat lalu oleskan pada wajah. Biarkan selama satu jam. Bilas dan gunakan pelembab. Lakukan ini secara teratur atau sebanyak yang Anda bisa. Jerawat dijamin akan mengering dan kulit kembali mulus.

Mengatasi minyak di kulit

Jika Anda memiliki kulit berminyak tomat adalah solusi untuk penderitaan Anda. Parut tomat segar dan saring dan tambahkan jus ketimun kecil. Oleskan jus dengan bola kapaske seluruh wajah.

Tomat bisa menghilangkan komedo

Sebuah tomat dan masker alpukat bisa menjadi kombinasi produk perawatan kulit yang baik. Tomat bekerja sebagai zat pengusir komedo dan mengurangi minyak sementara alpukat memiliki efek antiseptik dan pelembab.

Tumbuk satu buah tomat dan tambahkan tumbukan alpukat sebagai kombinasi pembersih dan pelembab kulit. Dua kombinasi alami ini bisa menenangkan dan membersihkan kulit, cocok untuk kulit berminyak dan kering. Kaya vitamin A, C dan E. Terapkan paket ini, diamkan selama 20-30 menit dan bersihkan dengan air hangat.

Mengatasi peradangan kulit

Sengatan matahari bisa membakar kulit. Sering menimbulkan efek kemerahan, bahkan gatal akibat paparan sinar matahari. Parut setengah tomat dan campur dengan dua sendok makan yogurt polos.

Oleskan ramuan ini pada wajah, leher, tangan dan kaki. Bilas setelah 20 menit. Tomat mendinginkan kulit dan menetralkan permukaan kulit, sementara yoghurt memberi protein yang sangat dibutuhkan kulit. lebih lembut dan kenyal.

Membuat kulit lebih bercahaya

Campur madu dengan jus tomat sampai menjadi pasta tebal. Oleskan campuran ini pada wajah dan bagian kulit yang diinginkan, bersihkan setelah 15 menit untuk mendapatkan kulit lebih halus dan bersinar.
Demikian manfaat Tomat, semoga bermanfaat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

VERBAL SENTENCES

VERBAL SENTENCES adalah kalimat yang predikatnya terdiri dari kata kerja. Kata kerja yang belum berfungsi dalam kalimat diawali dengan to dan disebut dengan infinitive atau non-finite verb, contoh : to play, to read, to write. Bila kata kerja itu telah dipakai sebagai predikat, maka to tidak dipakai lagi.

Subjek

We

You

He/She

They


Predikat

play

read

writes

speak


Objek

football

book

letter

English


Keterangan

everyday

everyday

everyday

everyday

Macam_macam kalimat verbal :

1) Kalimat negative, disertai kata kerja bantu

* Do not, bila subjeknya jamak seperti we, you dan they, atau subjeknya tunggal seperti I dan You.
* Does not, bila subjeknya tunggal seperti he, she dan it

Kata kerja bantu ini kita letakkan sesudah subjek misalnya :

* I do not play football everyday. Saya tidak bermain sepakbola setiap hari
* He doesn’t play football everyday. Dia tidak bermain sepakbola setiap hari

2) Kalimat negative interrogative, kita pakai juga peraturan seperti no. 1, tetapi dengan meletakkan kata kerja bantu itu di depan subjeknya dalam kalimat.

Contoh:

* Don’t you play football everyday? tidakkah kamu main sepakbola setiap hari?
* Doesn’t he play football everyday? tidakkah dia main sepakbola setiap hari?

3) Kalimat tanya (interrogative)

Menggunakan kata kerja bantu :

* Do, untuk subjek : I, you, we, they
* Does, untuk subjek : he, she, it

Contoh:

* Do you play football everyday? apakah kamu bermain sepakbola setiap hari?
* Does he play football everyday? apakah dia bermain sepakbola setiap hari?

4) Kalimat perintah (imperative)

Kata kerja langsung diletakkan paling depan atau sesudah please/don’t

Contoh:

* Come in, please! silakan masuk!
* Please, sit down! silakan duduk!
* Don’t cry! jangan menangis!

Catatan:

* She works = dia bekerja
* He talks = dia berbicara
* It jumps = ia (binatang) melompat

bila memakai does, s harus dihilangkan, seperti pada kalimat negative atau pada kalimat tanya.

* She does not work
* He does not Talk
* It does not jump
* Does She work?
* Does he talk?
* Does it jump?
Demikian penjelasan tentang Verbal Sentences, semoga bermanfaat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

FILSAFAT

Filsafat adalah induk segala ilmu. Pernyataan ini tidak salah karena ilmu-ilmu yang ada sekarang, baik ilmu alam maupun ilmu sosial, mulanya berada dalam kajian filsafat. Pada zaman dulu tidak dibedakan antara ilmuwan dengan filosof. Isaac Newton (1642-1627) menulis hukum-hukum fisikanya dalam buku yang berjudul Philosophie Naturalis Principia Mathematica (terbit 1686). Adam Smith (1723-1790) bapak ilmu ekonomi menulis buku The Wealth of Nations (1776) dalam kapasitasnya sebagai Professor of Moral Philosophy di Universitas Glasgow. Kita juga mengenal Ibnu Sina (w.1037) sebagai bapak kedokteran yang menyusun ensiklopedi besar al-Qanun fi al-Thibb sekaligus sebagai filosof yang mengarang Kitab al-Syifa’.

Definisi filsafat tidak akan diberikan karena para ahli sendiri berbeda-beda dalam merumuskannya. Cukup di sini disinggung mengenai ciri-ciri dari filsafat, sebagaimana diuraikan Suriasumantri (1998), yaitu menyeluruh (membahas segala hal atau satu hal dalam kaitannya dengan hal-hal lain), radikal (meneliti sesuatu secara mendalam, mendasar hingga ke akar-akarnya), dan spekulatif (memulai penyelidikannya dari titik yang ditentukan begitu saja secara apriori). Spekulatif juga bermakna rasional.

Objek kajian filsafat sangat luas, bahkan boleh dikatakan tak terbatas. Filsafat memelajari segala realitas yang ada dan mungkin ada; lebih luas lagi, segala hal yang mungkin dipikirkan oleh akal. Sejauh ini, terdapat tiga realitas besar yang dikaji filsafat, yakni Tuhan (metakosmos), manusia (mikrokosmos), dan alam (makrokosmos). Sebagian objek filsafat telah diambil-alih oleh sains, yakni objek-objek yang bersifat empiris.

Objek-objek kajian filsafat yang luas itu coba dikelompokkan oleh para ahli ke dalam beberapa bidang. Berbeda-beda hasil pembagian mereka. Jujun Suriasumantri (1998) membagi bidang kajian filsafat itu ke dalam empat bagian besar, yakni logika (membahas apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah), etika (membahas perihal baik dan buruk), estetika (membahas perihal indah dan jelek), dan metafisika (membahas perihal hakikat keberadaan zat atau sesuatu di balik yang fisik). Empat bagian ini bercabang-cabang lagi menjadi banyak sekali. Hampir tiap ilmu yang dikenal sekarang ada filsafatnya, misalnya filsafat ilmu, filsafat ekonomi, filsafat hukum, filsafat pendidikan, dan filsafat sejarah.

Epistemologi filsafat adalah rasional murni (bedakan dengan rasionalisme). Artinya pengetahuan yang disebut filsafat diperoleh semata-mata lewat kerja akal. Sumber pengetahuan filsafat adalah rasio atau akal. Sumber pengetahuan lain yang mungkin memengaruhi pikiran seorang filosof ditekan seminimal mungkin, dan kalau bisa hingga ke titik nol. Atau pengetahuan-pengetahuan itu diverifikasi oleh akalnya, apakah rasional atau tidak. Misalnya seorang filosof yang beragama Islam tentu telah memeroleh pengetahuan dari ajaran agamanya. Dalam hal ini ada dua hal yang bisa ia lakukan: menolak ajaran agama yang menurutnya tidak rasional, atau mencari pembenaran rasional bagi ajaran agama yang tampaknya tidak rasional.

Filsafat bertujuan untuk mencari Kebenaran (dengan K besar), artinya kebenaran yang sungguh-sungguh benar, kebenaran akhir. Sifat aksiologis filsafat ini tampak dari asal katanya philos (cinta) dan sophia (pengetahuan, kebijaksanaan, kebenaran). Seorang filosof tidak akan berhenti pada pengetahuan yang tampak benar, melainkan menyelidiki hingga ke baliknya. Ia tidak akan puas jika dalam pemikirannya masih terdapat kontradiksi-kontradiksi, kesalahan-kesalahan berpikir, meskipun dalam kenyataannya tidak ada seorang filosof pun yang filsafatnya bebas dari kontradiksi. Dengan kata lain, tidak ada filosof yang berhasil sampai pada Kebenaran atau kebenaran akhir itu. Semuanya hanya bisa disebut mendekati Kebenaran.

Kebenaran yang diperoleh dari filsafat


itu sebagian ada yang berkembang menjadi ajaran hidup, isme.
Filsafat yang sudah menjadi isme ini difungsikan oleh penganutnya sebagai sumber nilai yang menopang kehidupannya. Misalnya ajaran Aristotelianisme banyak dipakai oleh kaum agamawan gereja; ajaran neoplatonisme banyak dipakai oleh kaum mistik; materialisme, komunisme, dan eksistensialisme bahkan sempat menjadi semacam padanan agama (the religion equivalen), yang berfungsi layaknya agama formal.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SUMBER PENGETAHUAN

Sum


ber Pengetahuan
yang dimiliki oleh manusia haruslah diketahui terlebih dahulu ubtuk mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat. Ilmu yang bisa dimanfaatkan untuk kemajuan dan kesejahtaraan umat manusia. Karena fungsi utama dari ilmu itu sendiri adalah untuk kebaikan ummat. Ilmu yang baik dan jelas sumbernya akan membawa kebaiakan, sebaliknya ilmu yang tidak kelas sumbernya akan membawa kehancuran.

Indera

Indera digunakan untuk berhubungan dengan dunia fisik atau lingkungan di sekitar kita. Indera ada bermacam-macam; yang paling pokok ada lima (panca indera), yakni indera penglihatan (mata) yang memungkinkan kita mengetahui warna, bentuk, dan ukuran suatu benda; indera pendengaran (telinga) yang membuat kita membedakan macam-macam suara; indera penciuman (hidung) untuk membedakan bermacam bau-bauan; indera perasa (lidah) yang membuat kita bisa membedakan makanan enak dan tidak enak; dan indera peraba (kulit) yang memungkinkan kita mengetahui suhu lingkungan dan kontur suatu benda.

Pengetahuan lewat indera disebut juga pengalaman, sifatnya empiris dan terukur. Kecenderungan yang berlebih kepada alat indera sebagai sumber pengetahuan yang utama, atau bahkan satu-satunya sumber pengetahuan, menghasilkan aliran yang disebut empirisisme, dengan pelopornya John Locke (1632-1714) dan David Hume dari Inggris. Mengenai kesahihan pengetahuan jenis ini, seorang empirisis sejati akan mengatakan indera adalah satu-satunya sumber pengetahuan yang dapat dipercaya, dan pengetahuan inderawi adalah satu-satunya pengetahuan yang benar.

Tetapi mengandalkan pengetahuan semata-mata kepada indera jelas tidak mencukupi. Dalam banyak kasus, penangkapan indera seringkali tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Misalnya pensil yang dimasukkan ke dalam air terlihat bengkok, padahal sebelumnya lurus. Benda yang jauh terlihat lebih kecil, padahal ukuran sebenarnya lebih besar. Bunyi yang terlalu lemah atau terlalu keras tidak bisa kita dengar. Belum lagi kalau alat indera kita bermasalah, sedang sakit atau sudah rusak, maka kian sulitlah kita mengandalkan indera untuk mendapatkan pengetahuan yang benar.
Akal

Akal atau rasio merupakan fungsi dari organ yang secara fisik bertempat di dalam kepala, yakni otak. Akal mampu menambal kekurangan yang ada pada indera. Akallah yang bisa memastikan bahwa pensil dalam air itu tetap lurus, dan bentuk bulan tetap bulat walaupun tampaknya sabit. Keunggulan akal yang paling utama adalah kemampuannya menangkap esensi atau hakikat dari sesuatu, tanpa terikat pada fakta-fakta khusus. Akal bisa mengetahui hakekat umum dari kucing, tanpa harus mengaitkannya dengan kucing tertentu yang ada di rumah tetangganya, kucing hitam, kucing garong, atau kucing-kucingan.

Akal mengetahui sesuatu tidak secara langsung, melainkan lewat kategori-kategori atau ide yang inheren dalam akal dan diyakini bersifat bawaan. Ketika kita memikirkan sesuatu, penangkapan akal atas sesuatu itu selalu sudah dibingkai oleh kategori. Kategori-kategori itu antara lain substansi, kuantitas, kualitas, relasi, waktu, tempat, dan keadaan.

Pengetahuan yang diperoleh dengan akal bersifat rasional, logis, atau masuk akal. Pengutamaan akal di atas sumber-sumber pengetahuan lainnya, atau keyakinan bahwa akal adalah satu-satunya sumber pengetahuan yang benar, disebut aliran rasionalisme, dengan pelopornya Rene Descartes (1596-1650) dari Prancis. Seorang rasionalis umumnya mencela pengetahuan yang diperoleh lewat indera sebagai semu, palsu, dan menipu.
Hati atau Intuisi

Organ fisik yang berkaitan dengan fungsi hati atau intuisi tidak diketahui dengan pasti; ada yang menyebut jantung, ada juga yang menyebut otak bagian kanan. Pada praktiknya, intuisi muncul berupa pengetahuan yang tiba-tiba saja hadir dalam kesadaran, tanpa melalui proses penalaran yang jelas, non-analitis, dan tidak selalu logis. Intuisi bisa muncul kapan saja tanpa kita rencanakan, baik saat santai maupun tegang, ketika diam maupun bergerak. Kadang ia datang saat kita tengah jalan-jalan di trotoar, saat kita sedang mandi, bangun tidur, saat main catur, atau saat kita menikmati pemandangan alam.

Intuisi disebut juga ilham atau inspirasi. Meskipun pengetahuan intuisi hadir begitu saja secara tiba-tiba, namun tampaknya ia tidak jatuh ke sembarang orang, melainkan hanya kepada orang yang sebelumnya sudah berpikir keras mengenai suatu masalah. Ketika seseorang sudah memaksimalkan daya pikirnya dan mengalami kemacetan, lalu ia mengistirahatkan pikirannya dengan tidur atau bersantai, pada saat itulah intuisi berkemungkinan muncul. Oleh karena itu intuisi sering disebut supra-rasional atau suatu kemampuan yang berada di atas rasio, dan hanya berfungsi jika rasio sudah digunakan secara maksimal namun menemui jalan buntu.

Hati bekerja pada wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh akal, yakni pengalaman emosional dan spiritual. Kelemahan akal ialah terpagari oleh kategori-kategori sehingga hal ini, menurut Immanuel Kant (1724-1804), membuat akal tidak pernah bisa sampai pada pengetahuan langsung tentang sesuatu sebagaimana adanya (das ding an sich) atau noumena. Akal hanya bisa menangkap yang tampak dari benda itu (fenoumena), sementara hati bisa mengalami sesuatu secara langsung tanpa terhalang oleh apapun, tanpa ada jarak antara subjek dan objek.

Kecenderungan akal untuk selalu melakukan generalisasi (meng-umumkan) dan spatialisasi (meruang-ruangkan) membuatnya tidak akan mengerti keunikan-keunikan dari kejadian sehari-hari. Hati dapat memahami pengalaman-pengalaman khusus, misalnya pengalaman eksistensial, yakni pengalaman riil manusia seperti yang dirasakan langsung, bukan lewat konsepsi akal. Akal tidak bisa mengetahui rasa cinta, hatilah yang merasakannya. Bagi akal, satu jam di rutan salemba dan satu jam di pantai carita adalah sama, tapi bagi orang yang mengalaminya bisa sangat berbeda. Hati juga bisa merasakan pengalaman religius, berhubungan dengan Tuhan atau makhluk-makhluk gaib lainnya, dan juga pengalaman menyatu dengan alam.

Pengutamaan hati sebagai sumber pengetahuan yang paling bisa dipercaya dibanding sumber lainnya disebut intuisionisme. Mayoritas filosof Muslim memercayai kelebihan hati atas akal. Puncaknya adalah Suhrawardi al-Maqtul (1153-1192) yang mengembangkan mazhab isyraqi (iluminasionisme), dan diteruskan oleh Mulla Shadra (w.1631). Di Barat, intuisionisme dikembangkan oleh Henry Bergson.

Selain itu, ada sumber pengetahuan lain yang disebut wahyu. Wahyu adalah pemberitahuan langsung dari Tuhan kepada manusia dan mewujudkan dirinya dalam kitab suci agama. Namun sebagian pemikir Muslim ada yang menyamakan wahyu dengan intuisi, dalam pengertian wahyu sebagai jenis intuisi pada tingkat yang paling tinggi, dan hanya nabi yang bisa memerolehnya.

Dalam tradisi filsafat Barat, pertentangan keras terjadi antara aliran empirisisme dan rasionalisme. Hingga awal abad ke-20, empirisisme masih memegang kendali dengan kuatnya kecenderungan positivisme di kalangan ilmuwan Barat. Sedangkan dalam tradisi filsafat Islam, pertentangan kuat terjadi antara aliran rasionalisme dan intuisionisme (iluminasionisme, ‘irfani), dengan kemenangan pada aliran yang kedua. Dalam kisah perjalanan Nabi Khidir a.s. dan Musa a.s., penerimaan Musa atas tindakan-tindakan Khidir yang mulanya ia pertanyakan dianggap sebagai kemenangan intuisionisme. Penilaian positif umumnya para filosof Muslim atas intuisi ini kemungkinan besar dimaksudkan untuk memberikan status ontologis yang kuat pada wahyu, sebagai sumber pengetahuan yang lebih sahih daripada rasio.
LOGIKA

Logika adalah cara berpikir atau penalaran menuju kesimpulan yang benar. Aristoteles (384-322 SM) adalah pembangun logika yang pertama. Logika Aristoteles ini, menurut Immanuel Kant, 21 abad kemudian, tidak mengalami perubahan sedikit pun, baik penambahan maupun pengurangan.

Aristoteles memerkenalkan dua bentuk logika yang sekarang kita kenal dengan istilah deduksi dan induksi. Logika deduksi, dikenal juga dengan nama silogisme, adalah menarik kesimpulan dari pernyataan umum atas hal yang khusus. Contoh terkenal dari silogisme adalah:

- Semua manusia akan mati (pernyataan umum, premis mayor)

- Isnur manusia (pernyataan antara, premis minor)

- Isnur akan mati (kesimpulan, konklusi)

Logika induksi adalah kebalikan dari deduksi, yaitu menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus menuju pernyataan umum. Contoh:

- Isnur adalah manusia, dan ia mati (pernyataan khusus)

- Muhammad, Asep, dll adalah manusia, dan semuanya mati (pernyataan antara)

- Semua manusia akan mati (kesimpulan)
Itulah sumber pengetahuan yang dimiliki oleh manusia untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS